Anyaman Rotan dan Ketak Lombok Tengah
Menganyam rotan
dan ketak bagi suku sasak bukan hanya sekeder memproduksi barang anyaman untuk
dijual, akan tetapi menganyam merupakan bagian dari budaya suku sasak. Jauh sebelum
pulau Lombok dikenal dengan parawisatanya dan tourist banyak berdatangan,
masyarakat Lombok melakukan proses menganyam. Waktu itu hasil anyaman buka
sekedar untuk dijual akan tetapi digunakan sehari-hari. Menganyam dalam Bahasa Lombok
ialah “ngulat”, kata tersebut kita sering kita dengar yang identic dengan
menganyam rotan dan ketak. Desa-desa penghasil anyaman rotan dan ketak terbesar
saat ini masih tersebar di kecamatan praya timur, seperti desa Beleke, desa
Ganti dan desa lokon. Sebagian besar penganyam didominasi oleh kaum perempuan,
dan sebagian dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga. Menganyam bagi suku sasak
bisa dikatakan sumber mata pencaharian lainya, selain pertanian merupakan
sumber mata pencaharian utama.
Produk anyaman
rotan dan ketak sudah banyak minat wisatawan luar negeri maupun dalam negeri. Berbagai
macam dan jenis produk yang dihasilkan dari produk anyaman ini menjadi daya Tarik
tersendiri. Berikut gambaran berbagai jenis yang dihasilkan dari proses anyaman
rotan dan ketak:
- · Tas
Produk tas yang dihasilkan dari anyaman masih berupa
tas jinjing, tas yang dihasilkan masih berupa tas untuk perempuan saja.
- · Tempat lampu
Produk ini di didesain untuk menghiasi lampu kamar
atau tempat tidur, dan produk ini di peruntukan bagi orang yang yan suka
pencahayaan ditempat tidurnya remang-remang.
- · Tempat buah-buahan
Produk ini bagus ditempatkan pada meja makan, tempat
meletakan makanan tambahan seperti buah-buahan.
- · Keranjang
Selain tas produk anyaman juga dapat menghasilkan
produk yang kapasitasnya lebih besar lagi seperti keranjang.
- · Kursi
Produk anyaman yang dihasilkan juga dapat menghiasai ruat
tamu anda seperti tempat duduk atau kursi.
Tidak ada komentar